10/29/2015

Kisah Bocah Cerdas Dengan Seekor Sapi

Alkisah seorang bocah laki laki yang usianya kira kita sekitar 12 tahunan, ia yang dikenal memiliki kecerdasan lebih diantara teman sebaya nya ini, sedang berjalan seorang diri menuju rumahnya seusai menghadiri acara di kampung seberang.

Ia berjalan dengan santainya sambil melantunkan ayat ayat suci dengan begitu merdunya disepanjang jalan mengiringi langkahnya, sampai suatu ketika ia melihat banyak orang yang berkerumun di persimpangan jalan.

Ia pun berfikir mungkin telah terjadi kecelakaan dan memakan korban jiwa di tempat itu, karena memang banyak sekali warga yang berkerumun disana.

Rasa kepo nya pun muncul untuk melihat lebih dekat siapakah gerangan yang menjadi korban kecelakaan tersebut,namun karena tubuhnya yang sangat kecil dan pendek membuatnya kesulitan untuk menerobos kerumunan, bahkan meloncat loncat untuk melihat pun sangatlah mustahil.

Karena ia adalah anak yang cerdas, terbesitlah ide yang sangat brilian didalam pikirannya untuk mengaku bahwa dia adalah saudara dari korban kecelakaan, berkali kali ia berteriak sambil pura pura bimbang dengan menyebut " saya saudaranya, saya saudarsnya, tolong minggir saya mau melihat ".

Kemudian tak lama setelah itu beberapa orang pun memandanginya dengan seksama, yang kemudian ia pun diberikan jalan untuk melihat korban kecelakaan tersebut lebih dekat.

Yess, ide tersebut memang berhasil membuat dia bisa melihat sosok korban kecelakaan tersebut dari dekat, namun alangkah terkejutnya dia bahwa yang menjadi korban kecelakaan tersebut adalah seekor SAPI.

Sambil menahan malu kemudian ia meninggalkan kerumunan orang tadi dan dari kejauhan terdengar gelak tawa para warga yang melihat kekonyolan bocah tersebut.

Nah dari cerita diatas apakah yang bisa kalian simpulkan?

6 komentar:

  1. hahahaha, kesimpulannya kecerdasan tidak boleh sebagai ajang kebohongan. Itu menurut ane

    BalasHapus
  2. Kepandaian seharusnya digunakan untu hal hal yang terpuji

    BalasHapus
  3. Kepandaian seharusnya digunakan untu hal hal yang terpuji

    BalasHapus
  4. Hahaha bener itu mas.
    pinter jadi ne keblinger malahan kalo ndak diterapkan di dalam suatu keadaan yg tepatt.

    BalasHapus